Liquid Cargo Handling Simulator

Liquid Cargo Handling Simulator merupakan salah satu simulator yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran. Simulator ini berada di gedung Sarana Praktek Pelaut.

Liquid Cargo Handling Simulator sebagai tempat praktek bagi Taruna/Siswa terutama jurusan Nautika dalam rangka lebih memahami pekerjaan di kapal tanker baik kapal tanker minyak,gas maupun chemical.

Taruna dikenalkan tentang pekerjaan kapal tanker mulai dari pentingnya pengisian Ship/Shore Safety Checklist sebelum kegiatan bongkar/muat dilaksanakan, Taruna diajak untuk melihat diagram pipa yang ada di kapal tanker untuk kemudian "mengurut" jalur pipa-pipa dari Manifold sampai ke tangki masing-masing, begitupun pipa-pipa dari arah tangki ke pompa-pompa yang ada di atas kapal.
Kemudian taruna diajak untuk melaksanakan kegiatan muat, dimana didalamnya dikenalkan mengenai buka tutup valve dan juga cara perpindahan tangki jika salah satu tangki sudah penuh, taruna juga diajari bagaimana prosedur sebelum kegiatan muat dilaksanakan dimana kegiatan tersebut harus selalu dikoordinasikan dengan Loading Master. Tarunapun diajari langkah-langkah sebelum kegiatan muat selesai, yang mana untuk menghentikan kegiatan muat haruslah diberitahukan ke Loading Master yang akan menghentikan pompa pemuatan di darat.
Setelah taruna lancar menjalankan kegiatan muat, taruna diarahkan untuk belajar kegiatan bongkar. Di sini taruna dikenalkan prosedur menjalankan pompa yang ada di kapal.
Taruna juga dikenalkan untuk bisa menghitung kecepatan muat/bongkar suatu muatan sehingga taruna dapat memprediksikan berapa jam suatu muatan tersebut dapat diselesaikan kegiatan muat/bongkarnya.

Untuk kegiatan selanjutnya dikenalkan bagi siswa yang nantinya bertanggung jawab terhadap kegiatan pencucian tangki. Siswa dikenalkan dengan aturan Marpol yang penting diketahui supaya tidak terjadi pencemaran di laut, karena kegiatan pencucian tangki sangatlah riskan untuk terjadi pencemaran minyak. Kemudian siswa diajarkan mengenai penggunaan buku Tank Cleaning Guide, kesalahan dalam membaca prosedur pencucian tangki bisa berakibat terhadap lamanya pengerjaan dan hasil pencucian tangki.
Setelah itu barulah proses pencucian tangkinya mulai dari pencucian dengan air laut, air tawar dingin/panas, penggunaan detergen/chemical.
Pada proses ini siswa juga dikenalkan dengan Crude Oil Washing, Inert Gas System, Steaming.


Satu hal yang penting dikenalkan pada siswa yaitu mengenalkan tentang prosedur kalibrasi peralatan pengecekan gas, karena pada salah satu proses pencucian tangki ada salah satu proses dimana crew kapal masuk ke dalam tangki. Penunjukan nilai gas yang salah dapat berakibat fatal terhadap crew.
Siswa dikenalkan dengan prosedur Kalibrasi, yang mana kegiatan kalibrasi haruslah dilakukan sebelum alat pengecekan gas dilakukan walaupun alat tersebut telah dilakukan pengecekan tiap tahun ke ahlinya di darat.

Komentar

Postingan Populer